Selamat Datang di Blog ini.

Jika segala sesuatu tidak berjalan baik untuk Anda, mulai berupaya mengoreksi situasi dengan cermat, memeriksa servis yang Anda berikan dan terutama semangat Anda dalam memberikan servis itu”.

(Roger Babson)

09 Oktober 2009

SUV dari Toyota

PT Toyota Astra Motor (TAM), kemarin menghadirkan varian baru Toyota Rush untuk memperkuat penetrasi di kelas Sport Utility Vehicle (SUV) medium. Varian baru ini ditargetkan terjual lebih dari 1.500 unit per bulan. Akibat tertekan krisis, penjualan Toyota Rush pada kuartal I sempat melemah
kurang dari 1.000 unit per bulan dan mulai terangkat pada kuartal II dan III pada kisaran 1.200 unit hingga 1.400 unit per bulan. Direktur Pemasaran PT TAM, Joko Trisanyoto, mengatakan penyegaran tampilan pada Rush
diharapkan semakin memperkuat posisi pasar sehingga penjualannya kembali meningkat menjadi 1.500 unit lebih per bulan atau sekitar 4.000 unit pada kuartal IV. “Pangsa pasar model ini secara ritel berkisar 47,1%, sedangkan secara wholesales [pengiriman dari pabrik ke dealer] 46%.
Produk ini benar-benar menyasar segmen pengguna yang menyukai petualangan dan berjiwa muda,” katanya, di sela-sela peluncuran New Rush, kemarin. Diluncurkan pertama kali pada 2007, Toyota Rush saat ini tampil
semakin 'garang' dan sporty dengan beberapa perubahan, terutama pada eksterior. TAM mempertegas kesan sporty pada model Rush dengan sentuhan desain front grille
ornament yang baru dan dilengkapi front & rear bumper guard, dan fog lamp cover. Kelengkapan tersebut seluruhnya hasil rancangan desainer lokal yang tentunya disesuaikan dengan selera pasar Indonesia. Joko
menegaskan, Toyota tidak melakukan perubahan pada interior dan mesin dikarenakan model tersebut dianggap cukup efisien dan tangguh dengan dapur pacu berkapasitas 1.5 VVTi. Perubahan yang drastis pada
sektor mesin dikhawatirkan justru akan menaikkan harga dan mengubah segmentasi produk. Dengan adanya pengembangan eksterior, saat ini harga New Rush mengalami koreksi naik sebesar Rp1,2 juta hingga Rp1,4
juta. Saat ini, tiga tipe Rush yakni G transmisi manual dijual dengan harga Rp186,2 juta, tipe S manual Rp195,3 juta, dan S otomatis Rp209,3 juta (on the road). Joko menambahkan pangsa pasar Rush secara wholesales saat
ini masih lebih rendah dari model kembarannya, Daihatsu Terios. Namun, lanjutnya, pangsa pasar Rush secara ritel masih lebih tinggi dibandingkan dengan produk SUV medium Daihatsu tersebut. Sesuai data Gabungan Industri
Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan Daihatsu Terios secara wholesales sepanjang Januari-Agustus 2009 mencapai 8.011 unit, sedangkan Rush sebanyak 7.896 unit.
(Bisnis Indonesia)


Otomotive Jepang

Penjualan otomotif Jepang hingga sekarang belum pulih dari krisis ekonomi global. Penjualan mobil impor di negara itu pada September tercatat hanya
20.682 unit, atau turun 14,3% dibandingkan dengan realisasi pada bulan yang sama 2008. Bahkan secara akumulatif (Januari-September), realisasi pasar mobil impor terkoreksi lebih dalam lagi, yakni anjlok 22,8%
menjadi 132.873 unit. Berdasarkan Japan Automobile Importers Association, penjualan mobil merek asing turun, 13,1% menjadi 19.367 unit, sedangkan merek lokal anjlok 28,6% menjadi hanya 1.315 unit. Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, pasar mobil impor didominasi merek-merek asing (non Jepang) dengan volume 119.458 unit, sementara itu untuk merek lokal hanya 13.415 unit.
(Bisnis Indonesia)


International Motor Show

Shobatku