Salah satu cara mendeteksi kerusakan mesin kendaraan adalah dengan menguji kadar gas buangnya. Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui adanya kerusakan di bagian-bagian tertentu pada mobil terutama bagian mesin. Pada umumnya hasil pengujian emisi gas buang tercantum lima macam simbol emisi gas buang. Berikut ini kelima macam emisi gas buang dan analisa hasil pengujiannya :
1. CO (Karbonmonoksida) Untuk mesin bensin normal kadar rata-rata emisi CO-nya adalah 3,5% (maksimal) dinyatakan dalam presentasi terhadap volume. Jika kadar CO tinggi penyebabnya bisa karena karburator kotor, sistem pengapian rusak, kabel busi bocor, saringan udara/bahan bakar tersumbat, mutu bahan bakar jelek, katup-katup kotor, kompresi mesin lemah. Timbulnya CO dalam gas buang karena komposisi bahan bakar yang jauh lebih banyak daripada udara. Sehingga oksigen sedikit, CO susah diubah menjadi CO2 akibatnya komposisi CO dalam gas buang hasil pembakaran meningkat pesat.
2. CO2 (Karbondioksida) Untuk mesin normal nilai rata-rata unsur CO2 dalam gas buang adalah 12%-15% dinyatakan dalam presentasi volume. Jika komposisi CO2 berada di bawah 12% penyebabnya karena setelan campuran bensin udara yang miskin (lean). Akan tetapi jika nilai CO2 nya tinggi, maka setelan campuran bensin udara dalam keadaan kaya (rich).
3. HC (Hidrokarbon) Untuk mesin normal, kandungan HC dalam gas buangnya adalah 500 ppm (maksimal) diukur berdasarkan bagian per satu juta atau disebut ppm (part per million). Senyawa HC terbentuk saat proses pembakaran tidak berjalan sempurna. Sehingga bagian bensin tidak terbakar habis dan dibuang ke udara bebas sebagai hidrokarbon lepas. Kadar HC yang tinggi disebabkan kabel busi tua, pengapian salah, dan kompresi mesin lemah.
4. O2 (Oksigen) Nilai kandungan oksigen yang normal pada gas buang adalah 0,5%-2%. Oksigen dibutuhkan dalam proses pembakaran, maka komposisi unsur oksigen harus lebih rendah dalam gas buang. Jika nilai kandungan oksigen dalam pengujian gas buang tinggi atau rendah disebabkan karena knalpot bocor dan penyetelan campuran bahan bakar kurang tepat.
5. Lambda (perbandingan campuran antara udara dan bensin) Lambda optimal dalam kondisi standar mencapai perbandingan 14,7:1. Nilai lambda optimal untuk mobil normal berkisar 0,95-1,05% artinya nilai lambda hasil tes di bawah 0,95 berarti campuran udara bensin disetel miskin (lean), namun jika diatas 1,05 menunjukkan bahwa campuran udara dengan bensin dalam keadaan kaya (rich). Sumber : www.oto.co.id
2 komentar:
Wah.. saya bisa belajar mobil dari sini, bagus yaa
Maklum saya dulu cita2 jadi tukang insinyur, pas dapat pelajarn kimia kok susah banget... makanya "terpaksa" ngambil SMA IPS padahal waktu itu sudah dijuruskan ke IPA
Salam kenal mas...
Dapat ilmu dari sini nh..
ada ga cara 'manual'yang bisa dilakukan sendiri untuk melihat tingkat emisi gas buang ?
thx for sharing..
Posting Komentar