Selamat Datang di Blog ini.

Jika segala sesuatu tidak berjalan baik untuk Anda, mulai berupaya mengoreksi situasi dengan cermat, memeriksa servis yang Anda berikan dan terutama semangat Anda dalam memberikan servis itu”.

(Roger Babson)

23 Juni 2009

Ekspor Mobil CBU Anjlok

Ekspor mobil dalam kondisi utuh (Completely Built Up/CBU) nasional pada Mei anjlok 55,6% dibandingkan dengan bulan yang sama 2008 dan
meluncur ke titik terendah sepanjang 5 bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh Bisnis, pada bulan lalu realisasi ekspor mobil rakitan lokal
hanya 3.641 unit, sedangkan pada Mei 2008, penjualan mobil CBU ke berbagai negara tercatat 8.209 unit. Ketua Umum Gaikindo, Bambang Trisulo,
mengatakan kinerja ekspor mobil pada Mei masih melemah dan kondisi ini terkait erat dengan kondisi perekonomian dunia yang belum pulih.

"Penurunan itu [ekspor] normal karena memang perekonomian dunia turun. Kalau domestik [permintaan mobil] agak bebas dari pengaruh luar dan
diharapkan terus bergerak naik," katanya kepada Bisnis kemarin.
Dia menyatakan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN yang melemah telah memengaruhi
permintaan mobil produksi Indonesia, padahal ekspor mobil rakitan lokal ke pasar ASEAN ini memberi kontribusi yang signifikan terhadap total penjualan
kendaraan roda empat ke luar negeri. Terganggunya permintaan dari negara ASEAN tersebut dialami oleh PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), terutama dari Thailand. Sepanjang Januari-April ekspor Suzuki anjlok 42,7%, menjadi hanya 4.792 unit. Khusus April, penjualan Suzuki ke pasar internasional merosot 64,9% dan menjadi angka terendah sejak awal tahun. Pada 2008, SIM membukukan volume ekspor 25.888 unit. "Permintaan masih lemah, Thailand yang menjadi pasar terbesar kami, belum ada pemesanan sama sekali. Tahun fiskal ini, kami perkirakan ekspor Suzuki akan tertekan menjadi 8.200 unit. Ini proyeksi terendah," ujar Johannes Saragih, Marketing Ekspor
Department Head PT SIM, belum lama ini.
Irwan Priyantoko, Head of Corporate Planning PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menegaskan permintaan mobil rakitan lokal dari pasar
internasional saat ini terus melemah. "Rasanya seperti itu, masih susah. Belum tahu kapan akan pulih." TMMIN merupakan perakit mobil Toyota yang
sepanjang tahun lalu membukukan volume ekspor tertinggi di antara produsen eksportir lain, yaitu SIM dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Ekspor Astra
Seiring dengan kondisi krisis, volume ekspor mobil CBU oleh Grup Astra (TMMIN dan ADM) pada tahun ini diperkirakan melemah, dari 45.000 unit pada 2008
menjadi sekitar 30.000 unit. Prijono Sugiarto, Direktur PT Astra International
(AI) Tbk, mengatakan penurunan ekspor mobil nasional saat ini diperkirakan sama atau bahkan lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan pelemahan pasar
otomotif domestik sebesar 28%. "Ekspor Toyota dan Daihatsu juga ikut
terpengaruh karena permintaan dari sejumlah negara tujuan seperti Timur Tengah, Meksiko, Venezuela yang melemah." Angka proyeksi Astra tersebut relatif rendah dibandingkan dengan prediksi Gaikindo yang memperkirakan volume ekspor mobil CBU pada tahun ini anjlok 50%. Merujuk data Gaikindo, volume ekspor
mobil rakitan lokal pada 2008 menembus 100.982 unit, tertinggi sejak 2004. Dengan prediksi turun 50%, ekspor mobil CBU tahun ini diperkirakan menjadi
hanya sekitar 50.491 unit. Gaikindo awalnya memprediksi ekspor mobil
melemah menjadi di kisaran 70.000 unit tahun ini. Namun, melihat kondisi perekonomian dunia yang belum bergerak membaik, Gaikindo memberikan
proyeksi penurunan yang lebih dalam. "Dulu saya pikir ekspor bisa sampai 70.000 unit, tetapi ternyata berat. Saya perkirakan turun 50% karena kontraksi ekonomi dunia," ujar Bambang. Penurunan juga tidak hanya terjadi pada ekspor mobil CBU, ekspor kendaraan dalam kondisi terurai
(Completely Knock Down/CKD) sepanjang Januari-Mei tercatat 18.303 set, njlok 63,8% dibandingkan dengan periode yang sama 2008 yakni 50.571 set.

D:SekilazInfo.doc/irn/2009

Tidak ada komentar:

International Motor Show

Shobatku